KECERDASAN MUSIKAL
Pengertian
kecerdasan Musikal.
Kecerdasan Musikal merupakan bagian
dari kecerdasan jamak yang berkaitan dengan kepekaan mendengarkan suara musik
dan suara lainnya. Kemunculan kecerdasan ini dapat dilihat dari kemampuan dalam
menghasilkan dan mengapresiasi ritme dan musik yang dapat diwujudkan dalam
kemampuan mempersepsikan.
Kecerdasan ini merupakan salah satu
kecerdasan teori Multiple Intelegensi yang dikembangkan oleh Howard Gardner,
guru besar dari Havarrd University, AS. Menurut Beliau, kecerdasan bermusik
mencakup kepekaan dan penguasaan terhadap nada, irama, pola-pola ritme, tempo,
instrument, dan ekspresi musik, hingga seseorang dapat bermain musik dan
menikmati musik.
Howard Gardner mengatakan bahwa pada
dasarnya setiap anak memiliki kecerdasan musikal secara alamiah. Penelitian
menunjukkan bahwa anak usia dua bulan sudah dapat menyanyikan suara nada tinggi
dari nyanyian yang didengar, misalnya lagu yang disenandungkan ibunya. Selain
itu diusia 4 bulanan sudah mampu mengikuti irama lagu. Kecerdasan musik alamiah
anak menjadi bertambah atau berkurang tergantung kepada lingkungan.
Musik secara unik juga mempengaruhi
fungsi otak untuk mempelajari matematika dan sains. Musik juga mampu
mengembangkan kecakapan sikap, tingkah laku dan disiplin anak. Melalui musik
rasa percaya diri anak meningkat yang kemudian menular kebidang lainnya.
Dan simaklah Ciri-ciri Anak Dengan
Kecerdasan Musikal dibawah ini :
a. Senang memainkan alat musik
b. Senantiasa ingat irama suatu
melodi
c. Berprestasi baik dalam seni musik
d. Senang belajar jika ada
e. Mengoleksi lagu-lagu di buku, CD
f. Menyanyi untuk diri sendiri atau
untuk orang lain
g. Mudah mengikuti irama lagu
musik
h. Memiliki suara yang bagus untuk
menyanyi
i. Peka terhadap suara –suara
dilingkungan sekitar
Gagasan
Howard Gardner tentang Kecerdasan Majemuk (Multiple Intelligence), yang
dituangkan dalam bukunya berjudul “Frames of Mind” (1983) telah merubah
cara pandang kita dalam mempelajari kecerdasan manusia. Semula kecerdasan
cenderung ditafsirkan secara tunggal, sebatas intelektual dalam ukuran IQ yang
bersifat permanen. Gardner mengemukakan 8 (delapan) jenis kecerdasan individu,
yaitu: (1) linguistik, (2) logika-matematik, (3) kinestetik, (4)
visual-spatial, (5) musikal, (6) interpersonal, (7) intrapersonal, dan (8)
natural. Saat ini, teori Kecerdasan Majemuk yang dikembangkan Gardner ini telah
menjadi rujukan penting dalam proses pendidikan.
Yang
akan kita kupas dalam tulisan ini yaitu tentang kecerdasan musikal. Musik
adalah suatu karya seni dalam bentuk lagu atau komposisi musik, yang
mengungkapkan pikiran dan perasaan penciptanya melalui unsur-unsur musik:
irama, melodi, harmoni, bentuk atau struktur lagu, dan ekspresi sebagai satu
kesatuan.
Musik
mempunyai peranan penting dalam kehidupan seseorang, selain dapat mengembangkan
kreatifitas, musik juga dapat membantu perkembangan individu, mengembangkan
sensitivitas, membangun rasa keindahan, mengungkapkan ekspresi, memberikan
tantangan, melatih disiplin dan mengenalkan sejarah budaya bangsa.
Kecerdasan musikal
adalah kemampuan individu dalam menggubah lagu dan musik, bernyanyi dan bermain
alat musik, dan dapat menghargai semua jenis musik, serta memiliki kepekaan
yang kuat akan keserasian dan kesadaran universal tentang berbagai pola
kehidupan.
Gardner
dan banyak ilmuwan lainnya meyakini bahwa kecerdasan musikal adalah
pusat pengalaman manusia dan merupakan awal dari munculnya kecerdasan individu.
Kecerdasan musikal memiliki keterkaitan erat dengan jenis kecerdasan lainnya.
Kita sering “merasakan” musik dengan tubuh kita melalui gerakan-gerakan tubuh
yang sesuai dengan irama musik (kecerdasan kinestetik), misalnya:
menggeleng-gelengkan kepala, menghentakan kaki, menepuk-nepuk paha, menari,
berjoget dan aneka gerak tubuh lainnya. Kita juga sering “merasakan” musik
dengan emosi kita, misalnya menangis, merinding, gembira, atau ekspresi emosi
lainnya ketika mendengar musik tertentu yang sesuai (kecerdasan emosional).
Gardner menjelaskan pula bahwa “Kemampuan bermusik berhubungan dengan memori
suara. Sekian persen dari apa yang didengar seseorang akan masuk dalam alam
bawah sadarnya dan menjadi bagian pokok dari daya ingatnya”. “If we can
explain music, we may find the key for all human thought.”
Dengan
kecerdasan musikal yang dimilikinya, seseorang dapat memperoleh berbagai
manfaat, diantaranya:
1.
Memiliki pengetahuan bagaimana cara
meredusir stress yang sedang dialaminya.
2.
Meningkatkan kemampuan kreativitas
dirinya maupun orang lain.
3.
Menggali berbagai kemampuan
terpendam untuk kepentingan belajarnya dan mengingat berbagai informasi tentang
sesuatu: orang, tempat, benda dan sebagainya.
4.
Mengasah suasana hati untuk lebih
mengoptimalkan keberadaan dirinya.
5.
Memiliki pengetahuan untuk
memperdalam hubungan personalnya dengan orang lain.
Meski
dalam ukuran dan bentuk yang berbeda, pada dasarnya setiap orang memiliki
potensi kecerdasan musikal. Oleh karena itu, pendidikan seni musik menjadi
penting. Melalui pendidikan musik yang tepat dan terarah akan membantu
mengembangkan manusia menjadi lebih berbudaya, memiliki keseimbangan antara
pikiran, perasaan dan perilakunya. Jika potensi kecerdasan ini tidak
mendapatkan penyaluran yang tepat, melalui pendidikan yang tepat, maka
yang dikhawatirkan adalah kebalikan dari hakikat musik itu sendiri. Bukannya
menghasilkan manusia-manusia yang berbudaya, tetapi malah justru menghasilkan
manusia-manusia yang menanggalkan nilai-nilai budayanya sendiri, dengan
menampilkan perilaku-perilaku “eksentrik”-nya yang kebablasan. Oleh
karena itu, mari kita bermusik, jadikan hidup ini lebih indah…
Pengertian Kecerdasan Musikal pada Anak
Usia Dini
Kecerdasan
musikal adalah kemampuan menangani bentuk-bentuk musikal, meliputi kemampuan
mempersepsi, membedakan, menggubah, dan mengekspresikan. Komponen inti
kecerdasan musikal meliputi kepekaan terhadap nada, pola titi nada atau melodi,
warna nada atau warna suara suatu lagu. Kecerdasan musikal berlokasi di otak
sebelah kanan lobus temporalis, dan berkaotan dengan semua bagian selebrum
(otak besar), serebelum (otak kecil), dan batang otak. Kecerdasan
musikal muncul pada kanak-kanak dan bertahan hingga usia dewasa. Terdapat
setidak-tidaknya 10 indikator kecerdasan musikal.
Anak
usia 2-3 tahun masih berada pada taraf menikmati, menyukai, dan menirukan.
Anak-anak usia 3-4 tahun selain menikmati dan menirukan , juga dapat
mengekspresikan diri melalui lagu. Anak TK (usia 4-6 tahun) yang cerdas musikal
mulai mampu menilai nyanyian (ketepatan dan kesumbangan nada), menyinkronkan
nada dengan gerak, menagkap suasana lagu, dan mengatur suara saat menyanyi.
Cara Mengembangkan Kecerdasan Musikal pada
Anak Usia Dini
Kecerdasan
musikal pada anak dapat dikembangkan dengan bermain, menyanyi, bersenandung,
tebak nada, orkestra kaleng, menikmati musik, menyebutkan judul lagu, dan
berbicara berirama. Cara tersebut bertujuan untuk mengembangkan kemampuan
mempersepsi bentuk musikal, kemampuan membedakan, mengubah dan mengekspresikan
bentuk musikal.
Kemampuan
mempersepsi bentuk musikal dirangsang dengan tebak nada, tebak suara, gerak dan
lagu, tebak lagu, melanjutkan lagu dan dengar imajinatif. Kemampuan mengubah
musikal dapat dirangsang dengan mencipta lagu spontan dan mengganti syair/lirik
lagu. Kemampuan mengekspresikan bentuk musikal dirangsang dengan menyanyikan
lagu, orkestra barang bekas, dan lomba bersenandung.
Pernahkan bunda--dan ayah'nda--melihat ananda
bergerak-gerak, bergoyang, dan menari-nari kecil mengikuti alunan atau hentakan
irama musik. Telihat lucu dan menggemaskan, Itulah tanda anak memang memiliki
salah satu kecerdasan dalam kecerdasan jamak (Multiple
Intelligences) yaitu kecedasan
musikal, musik yang memang telah menjadi potensi bawaan sejak anak masih
sangat kecil. Anak usia dini yang memiliki kecerdasan musik terlihat senang
bernyanyi, bersenandung, atau bersiul seorang diri. Jika mendengar irama musik
tersebut, anak yang berbakat secara kinestetik di bidang ini akan
menggerak-gerakan tubuhnya mengikuti irama dan ikut menyanyi. Anak yang sangat
cerdas dan berbakat bahkan sudah dapat memainkan alat musik yang menurut
sebagian anak sangat rumit.
Tetapi juga perlu diperhatikan bahwa ada anak usia dini yang
cerdas di bidang musik ini dengan cara tidak nampak dan kentara dengan hanya
menunjukan rasa apresiasi yang baik pada musik. Secara umum kecerdasan musikal
adalah kemampuan seorang anak dalam menangani bentuk-bentuk musikal, seperti
mengubah, menikamati musik, mengekspresikan diri, misalnya seorang anak mencoba
menjadi artis hayalannya, pemain musik, mengekspresikan diri, misalnya menjadi
penyanyi, komposer, dan menjadi pemain musik. Sebagai seorang pendidik PAUD
hendaknya kita membantu menggali dan turut mengembangkan kemampuan anak yang
memiliki kecerdasan musikal ini seotimal mungkin.
Kecerdasan
Otak Anak" width="320" height="180"
border="0">
Pada perkembangan selanjutnya seperti yang kita ketahui
bahwa pada awal-awal pertumbuhan otak anak anak berkembang lebih pesat pada
kemampuan otak kananya. Karena itu kecerdasan musikal yang bersentuhan langsung
dengan potensi kecerdasan otak kanan anak sangat bagus untuk dibangun sejak
usia dini. Kegiatan-kegiatan seni khususnya seni musik di sekolah atau lembaga
PAUD dapat membantu perkembangan kecerdasan anak menjadi lebih optimal,
terutama kemampuan kecerdasan musikal pada anak usia dini. Guru dan pendidik
PAUD dapat berperan aktif dalam memberikan rangsangan-rangsangan pada
kecerdasan musikal anak dengan kegiatan-kegiatan musik baik secara langsung
maupun tidak langsung melibatkan anak dalam kegiatan tersebut. Kegiatan
langsung misalnya anak diajak bernyanyi, bermain musik,dan sebagainya.
Kegiatan tidak langsung melibatkan anak misalnya di lembaga
PAUD dapat diputarkan musik dan video lagu-lagu anak, musik klasik dapat
menjadi pilihan yang baik untuk seluruh anak di lembaga PAUD tersebut. Dengan
kegiatan tersebut diharapkan kemampuan musikal dan apresiasi seni musik anak
dapat menjadi dasar bagi peningkatan dan perkembangan kecerdasan otak anak
secara lebih optimal.
Demikian mengenai kecerdasan musikal pada anak usia dini,
semoga bermanfaat untuk dijadikan acuan bagi pendidik dan orang tua dalam
mendukung anak belajar dan berlatih di rumah dan di sekolah.
Cara Mengembangkan Kecerdasan Musikal
Masih ingatkan
Anda bhwa seseorang dapat memiliki kecerdasan ganda. Teori inteligensia ganda
ditemukan dan dikembangkan oleh Howard Gardner, seorang psikolog perkembangan
dan professor pendidikan dari Graduate School of Education, Harvard University
Amerika Serikat. Gardner mendefinisikan inteligensia sebagai kemampuan untuk
memecahkan persoalan dan menghasilkan produk dalam suatu setting yang
bermacam-macam dan dalam situasi yang nyata. Salah satu kecerdasan yang dapat
dimiliki oleh seseorang adalah kecerdasan musikal.
Banyak sekali
studi yang telah dilakukan untuk meneliti pengaruh latihan musik pada
kecerdasan anak. Penelitian yang dilakukan biasanya dengan membuat dua
kelompok. Satu kelompok memiliki pelajaran musik dan yang lainnya tidak.
Sebagian besar hasil penelitian menunjukkan bahwa pelajaran musik dapat
meningkatkan kecerdasan anak-anak. Dalam penelitian tersebut tidak dijelaskan
apakah musik tersebut yang membawa hasil seperti itu, atau ada faktor lain?
Bagaimana bila pelajaran seni lainya yang diberikan?
Untuk
menghilangkan ambiguitas, Schellenberg (Schellenberg, E.G.. 2004, Music lessons
enhance IQ. Psychological Science, 15, 511-514) membagi dua kelompok 144 murid,
berusia enam tahun; kelompok pertama menerima pelajaran keyboard standar
sementara kelompok kedua menerima pelajaran drama atau ada pelajaran seni
lainnya. IQ diukur dari kedua kelompok sebelum dan sesudah tes, dan hasilnya
menunjukkan bahwa kelompok dengan pelajaran musik menunjukkan peningkatan IQ
yang lebih besar daripada kelompok dengan seni drama.
Meningkatkan
Kecerdasan Musikal
Pertanyaan yang
timbul sekarang adalah, bagaimana cara meningkatkan kecerdasan musikal?
Thomas Amstrong, 1999, dalam bukunya “7 Kinds of Smart” memberikan 25 cara
meningkatkan kecerdasn musical ini. Cara-cara tersebut adalah sebagai berikut.
Bernyayilah di kamar mandi atau ketika pergi ketempat kerja.
- Mainkan permainan musikan bersama teman-teman.
- Kunjungilah konser atau pertunjukan musik.
- Buatlah koleksi rekaman musik favorit dan dengarkan secara teratur.
- Bergabunglah dengan paduan suara sekolah/kampus atau lingkungan Anda.
- Ikutilah pelajaran musik formal untuk mempelajari alat musik tertentu.
- Bekerjalah dengan ahli terapi musik.
- Luangkan waktu salama satu jam setiap minggu untuk mendengarkan gaya musik yang tidak Anda kenal (jazz, country western, klasik, musik tradisional, musik intenasional, atau jenis musik lain).
- Tentukan waktu untuk menyanyi bersama keluarga.
- Belilah keyboard elektronik dan pelajari kord dan melodi sederhana.
- Belilah alat musik perkusi di sebuah took mainan dan mainkan alat itu menurut irama musik yang sedang diputar.
- Ikutilah kursus apresiasi musik atau teori musik.
- Bacalah kritik musik disurat kabar dan majalah.
- Jadilah relawan untuk bernyanyi di rumah jompo, rumah sakit, atau tempat penitipan anak.
- Biaskan untuk belajar, bekerja, atau makan, dengan diiringin musik, pada waktu yang biasanya tenang.
- Adakah diskusi tentang musik bersama teman-teman.
- Baca artikel tentang kehidupan komponis dan pemain musik terkanal
- Dengarkan melodi atau ritmen yang secara alami muncul seperti langkah kaki, kicauan burung, dan buny mesin cuci.
- Cari kembali musik kegemaran Anda sendiri.
- Karanglah lagu ciptaan Anda sendiri.
- Ciptakan autobiografi musikal Anda dengan menggumpulkan kaset yang popular dalam berbagai tahap kehidupan Anda.
- Buatlah daftar musik yang Anda dengar dalam perjalanan, mulai dari musik di supermarket hingga musik radio dan televise.
- Belilah peralatan berteknologi tinggi (interface MIDI, peranti lunak komputer) yang memungkinkan Anda untuk mempelajari atau memainkan instrument music dengan komputer.
- Lakukan semua dengan komunikasi dengan keluarga atau teman selama satu dua jam dengan bernyanyi.
- Pelajarilah program pelatihan musik khusus, seperti sistem Suzuki, Kodaly, Orff-Schulwerk, san Dakcroze.
Mengapa
pelajaran musik meningkatkan kecerdasan?
Sebagaimana
dicatat oleh Schellenberg (2005) dan peneliti lain (Shlaug et al., 2005),
berbagai penjelasan mungkin bisa menjelaskan itu. Sebagai contoh, pelajaran
musik dapat meningkatkan kecerdasan karena mereka melatih anak-anak untuk:
- fokus perhatian untuk jangka waktu yang lama
- membuat notasi musik (kompleks)
- menerjemahkan kode ke pola-pola gerakan yang tepat
- mengenali pola suara di seluruh waktu
- belajar aturan pembentukan pola
- menghafal musik
- memahami logic dan pecahan dalam musik
- berimprovisasi terhadap aturan-aturan dasar musik
Semua penjelasan
di atas memiliki kesamaan gagasan bahwa pelajaran musik dapat meningkatkan IQ.
Tetapi masih ada juga yang berpendapat bahwa pelajaran musik adalah efek, bukan
penyebab, dari tingginya IQ seseorang .
Sumber bacaan:
http://psychology.about.com/od/educationalpsychology/ss/multiple-intell_6.html
http://www.soundpiper.com/mln/mi.html
http://www.longleaf.net/ggrow/7In/Musical.html
http://en.wikipedia.org/wiki/Theory_of_multiple_intelligences
http://www.wilywalnut.com/musical_intelligence/musical-intelligence.html
Schellenberg, E.G.. 2004, Music lessons
enhance IQ. Psychological Science, 15, 511-514
Amstrong, Thomas, 1999, 7 Kinds of
Smart: Identifying and Developing Your Many Intelligences. New York: Plume,
1999.
I really appreciate your support on this.
ReplyDeleteLook forward to hearing from you soon.
I’m happy to answer your questions, if you have any.
เครดิตฟรี
แจกเครดิตฟรี ฝากถอนง่าย
เครดิตฟรี
Many thanks for your kind invitation. I’ll join you.
ReplyDeleteWould you like to play cards?
Come to the party with me, please.
See you soon...
เครดิตฟรี
เครดิตฟรี
เครดิตฟรี
แจกเครดิตฟรี ฝากถอนง่าย